Foremost Batak Creativity (FBC)

FBC Siluet Project
By FBC


Asal usul suku Batak sangat sulit untuk ditelusuri dan muncul banyak versi dikarenakan minimnya situs peninggalan sejarah yang menceritakan tentang suku Batak, maka sering dikatakan menelusuri asal usul suku Batak adalah orang yang kurang kerjaan. Tapi walaupun demikian tidak jadi masalah dikatakan kurang kerjaan, siapa tau ada dari para pembaca yang bisa lebih melengkapi tulisan ini menjadi lebih. Dengan mengutip dari berbagai sumber termasuk tulisan diberbagai blog dan juga berbagai buku yang menulis tentang Batak, maka mencoba untuk menyajikanya bagi sahabat FBC yang berkenan membaca.

Suku Batak adalah salah satu dari ratusan suku yang terdapat di Idonesia, suku Batak terdapat di wilayah Sumatera Utara.Menurut legenda yang dipercayai sebahagian masyarakat Batak bahwa suku batak berasal dari pusuk buhit daerah sianjur Mula Mula sebelah barat Pangururan di pinggiran danau toba.

Kalau versi ahli sejarah Batak mengatakan bahwa si Raja Batak dan rombonganya berasal dari Thailand yang menyeberang ke Sumatera melalui Semenanjung Malaysia dan akhirnya sampai ke Sianjur Mula Mula dan menetap disana.

Sedangkan dari prasasti yang ditemukan di Portibi yang bertahun 1208 dan dibaca oleh Prof. Nilakantisari seorang Guru Besar ahli Kepurbakalaan yang berasal dari Madras, India menjelaskan bahwa pada tahun 1024 kerajaan Cola dari India menyerang Sriwijaya dan menguasai daerah Barus. Pasukan dari kerajaan Cola kemungkinan adalah orang-orang Tamil karena ditemukan sekitar 1500 orang Tamil yang bermukim di Barus pada masa itu. Tamil adalah nama salah satu suku  yang terdapat di India. Si Raja Batak diperkirakan hidup pada tahun 1200 (awal abad ke13) Raja Sisingamangaraja keXII diperkirakan keturunan si Raja Batak generasi ke-19  yang wafat pada tahun 1907 dan anaknya si Raja Buntal adalah generasi ke 20.

Dari temuan diatas bisa diambil kesimpulan bahwa kemungkinan besar leluhur dari si Raja Batak adalah seorang pejabat atau pejuang kerajaan Sriwijaya yangg berkedudukan di Barus karena pada abad ke-12  yang menguasai seluruh nusantara adalah kerajaan Sriwijaya di Palembang.

Akibat dari penyerangan kerajaan Cole ini maka diperkirakan leluhur si Raja Batak dan rombonganya terdesak hingga ke daerah Portibi sebelah selatan Danau Toba dan dari sinilah kemungkinan yang dinamakan si Raja Batak mulai memegang tampuk pemimpin perang, atau boleh jadi si Raja Batak memperluas daerah kekuasaan perangnya sampai mencakup daerah sekitar Danau Toba, Simalungun, Tanah Karo, Dairi sampai sebahagian Aceh dan memindahkan pusat kekuasaanya di daerah Portibi disebelah selatan Danau Toba.

Pada akhir abad ke-12 sekitar tahun 1275 kerajaan Majapahit menyerang kerajaan Sriwijaya sampai ke daerah Pane, Haru, Padang Lawas dan sekitarnya  yang diperkirakan termasuk daerah kekuasaan si Raja Batak

Serangan dari kerajaan Majapahit inilah diperkirakan yang mengakibatkan si Raja Batak dan rombonganya terdesak hingga masuk kepedalaman disebelah barat Pangururan di tepian Danau Toba, daerah tersebut bernama Sianjur Mula Mula dikaki bukit yang bernama Pusuk Buhit, kemudian menghuni daerah tersebut bersama rombonganya. Terdesaknya si Raja Batak oleh pasukan dari kerajaan Majapahit kemungkinan erat hubunganya dengan runtuhnya kerajaan Sriwijaya di Palembang karena seperti pada perkiraan diatas si Raja Batak adalah kemungkinan seorang penguasa perang dibawah kendali kerajaan Sriwijaya.

Sebutan Raja kepada si Raja Batak bukanlah karena beliau seorang Raja akan tetapi merupakan sebutan dari pengikutnya ataupun keturunanya sebagai penghormatan karena memang tidak ada ditemukan bukti-bukti  yang menunjukkan adanya sebuah kerajaan yangg dinamakan Kerajaan Batak.

Suku Batak sangat menghormati leluhurnya sehingga hampir semua leluhur marga-marga Batak diberi gelar Raja sebagai gelar penghormatan, juga makam-makan para leluhur orang Batak dibangun sedemikian rupa oleh keturunanya dan dibuatkan Tugu  yang  bisa menghabiskan biaya milyaran rupiah. Tugu ini dimaksudkan selain penghormatan terhadap leluhur juga untuk mengingatkan generasi muda akan silsilah mereka. Didalam sistem kemasyarakatan suku Batak terdapat apa  yang  disebut dengan Marga yang dipakai secara turun temurun dengan mengikuti garis keturunan laki laki, ada sekitar 227 nama Marga pada suku Batak.

Didalam buku Tarombo Borbor Marsada dikatakan bahwa siRaja Batak memiliki 3(tiga)orang anak yaitu:
  • GURU TATEA BULAN (si Raja Lontung)
  • RAJA ISOMBAON (si Raja Sumba)
  • TOGA LAUT.
Ketiga anak si Raja Batak inilah yangg diyakini meneruskan tampuk pimpinan si Raja Batak dan asal mula terbentuknya marga-marga pada suku Batak.

Suku batak memiliki sub suku antara lain:
  • Karo
  • Mandailing
  • Simalungun
  • Toba
  • Pakpak
  • Angkola dan
  • Batak Pesisir
Walaupun masih menjadi kontroversi dari sebahagian orang dari suku-suku sub suku diatas tidak mau disebut suku Batak tapi sebahagian lagi dari sub suku itu ada yang  setuju disebut suku Batak dan juga pemerintah pada sensus penduduk tahun 2000 mengklasifikasikan sub suku diatas masuk dalan satu suku yaitu suku Batak, disamping kontroversi tersebut masalah setuju atau tidak setuju terserah penilaian kita. 

Walaupun tulisan ini singkat, mudah-mudahan dapat memberikan manfaat serta gambaran di benak kita masing-masing mengenai asal muasal kita sebagai Bangso Batak, dan tidak menutup bahwa versi ini adalah kemungkinan juga.

JANGAN MALU-MALU DAN JANGAN MEMALUKAN JADI ORANG BATAK.

Horas.. Njuah... Mejuah-juah....!!
Dari Kami FBC.



0 komentar:

Posting Komentar